Wednesday, January 11, 2017

OBON TABRONI TUMBUHKAN SEMANGAT GOTONG ROYONG

Dalam salah satu pidatonya, Presiden Soekarno mengatakan, apabila Pancasila diperas jadi Ekasila, maka itu adalah gotong royong. Dari kalimat presiden pertama Republik Indonesia itu, dapat kita simpulkan betapa dahsyatnya pengaruh gotong-royong bagi bangsa Indonesia. Gotong royong mengandung makna, bekerja bersama-sama. Tolong menolong dan saling membantu. Sesuatu yang indah jika dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini, karena, dalam gotong royong kita bekerja tanpa pamrih. Berbeda dalam hubungan kerja, dimana seseorang bekerja karena dibayar. Dalam gotong royong kita bekerja karena panggilan hati. Ada cinta di dalamnya.
Apa yang dilakukan relawan Obon Tabroni adalah satu contoh yang bisa kita sebut. Di banyak kesempatan, mereka bergotong-royong. Misalnya membersihkan got yang mampet, memperbaiki jalan yang rusak, hingga membantu warga yang kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan. Menariknya, para relawan dan masyarakat Bekasi juga bergotong royong dalam menyokong dana kampanye pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, Obon Obon Tabroni – Bambang Sumaryono. Tidak berlebihan jika kemudian KPUD Bekasi mengumumkan bahwa perolehan dana kampanye pasangan nomor urut 3 ini adalah yang paling besar. Sekali lagi, semua itu didapat dari gotong-royong. Ini sekaligus membantah anggapan banyak orang yang mengatakan bahwa masyarakat cenderung individualis.
Obon Tabroni berhasil memberikan inspirasi dan semangat gotong royong bagi masyarakat Bekasi. Jika ini terus dikembangkan, dibudayakan, niscaya Bekasi akan berkembang menjadi sebuah daerah yang memberikan harapan bagi masyarakat. Masyarakat yang peduli, saling menjaga, dan bersemangat dalam membangun kabupatennya. Sebuah kabupaten yang pemimpin dan rakyatnya tidak ada sekat: bersedia singsingkan lengan baju, bergotong-royong untuk bergerak maju. (*)

Tuesday, January 10, 2017

Obon Bambang Harapan Masyarakat Bekasi

Pencalonan Obon Tabroni merupakan sejarah baru di Kabupaten Bekasi. Inilah untuk pertamakalinya, seorang pemimpin buruh mendapat dukungan dari masyarakat untuk mengikuti Pilkada melalui jalur perseorangan di sebuah kota industri terbesar di Asia Tenggara. 

 Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono secara resmi sudah menyerahkan syarat dukungan sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi pada 7 Agustus 2016 lalu dengan membawa 156 ribu fotocopy KTP sebagai syarat maju melalui jalur perseorangan. 

Padahal, syarat untuk mengikuti Pilkada Bekasi 2017 hanya perlu menyerahkan 135 KTP. Jumlahnya sudah melampaui. Penting untuk dicatat, 156 ribu KTP itu sudah terkumpul sejak Februari 2016. 

Bahkan kami pernah mengadakan deklarasi terpenuhinya syarat minimal dukungan. Ini juga menjadi semacam tasyakuran. Meskipun sudah terpenuhi, kami terus menambah dukungan. 

 Berulangkali Obon menjelaskan, KTP dukungan tersebut punya makna penting: “Didalamnya terkandung harapan masyarakat dan kerja keras relawan.”


Sikap optimis itu tidak berlebihan. Apalagi, Obon Tabroni – Bambang Sumaryono sudah mempersiapkan tim pendamping untuk pelaksanaan verifikasi faktual dan hasilnya pasangan bakal calon Bupati Bekasi Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono di pastikan lolos proses Verifikasi Faktual Pilkada kabupaten Bekasi yang dilaksanakan sejak 24 Agustus hingga 6 September 2016.

 Ketua Obon Tabroni Center ( OTC ) Amier Mahfud mengatakan berdasarkan data berita acara hasil akhir Verifikasi Faktual tingkat PPS, 143 ribu atau 91 % dari dukungan yang diserahkan Obon-Bambang ke KPU statusnya memenuhi syarat.

 ” Bedasarkan hitungan OTC 91% lebih dukungan telah memenuhi syarat. Insya Allah dengan data tersebut pasangan Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono di pastikan lolos proses Verifikasi Faktual” ujar Amir 

 Setelah proses verifikasi faktual selesai, Ribuan Relawan yang bahu membahu mengumpulkan KTP dan menyapa warga dalam proses verifikasi faktual hingga kini terus melakukan proses sosialisasi untuk wewujudkan Bekasi yang Baik dan Benar.

Hasilnya dukungan dari masyarakat Bekasi semakin bertambah. Mereka melihat secercah harapan untuk perbaikan Bekasi. Demikianlah kesolidan tim Obon Bambang. Terorganisir. Rapi. 

Tidak berlebihan jika kita sangat optimis Obon Tabroni – Bambang Sumaryono bisa menang di Pilkada Bekasi. (*)

Monday, January 9, 2017

OBON TABRONI : Kita Harus Perbaiki Bekasi

Kondisi Kabupaten Bekasi yang dinilai masih jauh dari harapan masyarakat menjadi alasan bagi Obon Tabroni untuk akhirnya bersedia dicalonkan sebagai Bupati Bekasi 2017. Pria yang biasa disapa Bang Obon ini memang maju sebagai calon atas dorongan kalangan buruh, terutama buruh Bekasi.
Bang Obon yang dikenal konsisten memperjuangkan nasib buruh dinilai memiliki kemampuan menangani berbagai persoalan di Bekasi, terutama masalah ketenagakerjaan.
Saat ditanya alasan akhirnya bersedia maju sebagai calon, Bang Obon menjelaskan bahwa keputusannya didasai kondisi Kabupaten Bekasi.
“Begini. Kalau Kabupaten Bekasi itu pengelolaannya bener, saya gak akan mau dicalonin. Kalau masyarakatnya gampang cari kerja, gampang dapet akses kesehatan, enggak macet, enggak banjir, kebijakannya bepihak pada rakyat, pokoknya sejahteralah, ngapain kita harus merepotkan diri untuk pencalonan di Pilkada. Udah aja kita dukung yang udah ada,” katanya.


Tapi, lanjut Bang Obon, ia pun merasa harus turun tangan melihat kondisi Bekasi sekarang. “Kalau saya bilang berantakan lah, akhirnya saya berpikir kita harus benahi nih. Kita udah capek sama macet. Capek sama bajir. Sakit lihat anak-anak kita susah cari kerja. Sedih lihat masyarakat kecil ditolak rumah sakit,” terangnya.
Aktivis buruh ini pun menilai kondisi Bekasi ini tak bisa dibiarkan. “Kita gak bisa biarin Bekasi terus begini. Kita harus berubah. Kita harus perbaiki,” tegasnya.
Ia mencontohkan, Kota Bandung, Surabaya, dan daerah lain yang sekarang bisa maju karena pemimpinnya. Mereka mampu mengelola sumber daya yang ada.
“Kita kan punya laut, punya minyak, punya kawasan industri. Tapi kenapa keadaan dan kesejahteraan rakyatnya tidak berbanding lurus dengan itu? Ya karena pemimpinnya,” kata pria kelahiran Pebayuran ini.
Atas dasar itulah kemudian ia akhirnya mau menerima dorongan masyarakat untuk maju sebagai calon Bupati. “Saya akan ambil tanggung jawab ini. Buat benahi Bekasi, tempat saya lahir dan besar. Saya ingin Bekasi bisa seperti Bandung atau Surabaya. Saya yakin kita bisa,” tandasnya. (*)

Bekasi Butuh Pemimpin Yang Baru

Calon bupati Bekasi dari jalur independen Obon Tabroni mengatakan bahwa, jika kita menginginkan perubahan, maka kita harus mau menjadi bagian dari perubahan itu.
Pria yang akrab disapa Bang Obon itu mengungkapkan semua harus kita mulai dari diri sendiri. “Kita mulai dari diri sendiri. Misal dengan memilih calon karena visi misinya, bukan karena dikasih uang,” ujarnya
Ia pun menyadari bahwa perjuangan membangun kesadaran politik ini tak mudah.
“Saya tahu bahwa jalan ini tidak mudah. Tapi saya percaya bahwa jika kita bisa menolak politik uang, ini adalah awal yang baik untuk mewujudkan perubahan itu. Karena kalau sudah diawali dengan politik uang, kita udah tau hasilnya kaya apa,” tegas putra daerah kelahiran Pebayuran itu.

Saat ditanya wartawan kenapa orang harus pilih dirinya, Bang Obon justru mlemparkan pertanyaan balik. “Kalau ditanya begitu, saya balik tanya ya. Masih mau ngelihat Bekasi kaya gini? Masih mau tiap hari kita dibikin stress sama macet? Masih mau kita susah nyari kerja di kampung sendiri? Masih mau kita yang kerja dibayar pake gaji tidak sesuai Undang-undang? Masih mau kita ke rumah sakit pake kartu jaminan kesehatan ditolak?” tanya Bang Obon.
Dengan tegas ia mengatakan, jika masyarakat masih betah dengan kondisi Bekasi yang dikatakannya masih jauh dari harapan, tidah usah memilihnya. “Kalau masih betah dengan kondisi seperti itu, gak usah pilih saya. Pilih aja yang udah pernah. Tapi jangan mimpi Bekasi bisa berubah. Ya gini-gini aja pasti,” ungkap calon bupati yang berpasangan dengan Bambang Sumaryono ini.
Namun, ia meyakini bahwa apa yang dirasakannya tentang Bekasi juga dirasakan oleh mayoritas masyarakat Bekasi.
“Kita sama-sama sudah capek dengan kondisi Bekasi kaya sekarang. Kita butuh perubahan. Makanya, ayo kita benahi Bekasi bareng-bareng. Kita harus berubah. Dan kita harus membayar harganya salah satunya dengan melawan politik uang,” tutur aktivis buruh ini.
“Jadi, kalau mau Bekasi berubah, lupain yang lama,” pungkasnya.

GERAKAN RELAWAN OBON TABRONI MEMBAWA SEMANGAT PERUBAHAN

Pagi itu cuaca di Cikarang Selatan cerah. Aktivitas warga perumahan Ciantra terlihat sepi. Mungkin karena hari libur, sehingga banyak warga yang tidak pergi ke pabrik seperti biasa. Sebagian besar warga perumahan memang berprofesi sebagai buruh pabrik.
Letak perumahan Ciantra bisa dikatakan strategis karena dekat dengan kawasan industri Ejip, Hyundai, dan Delta Silicon. Maklum ini adalah hari Minggu. Bertepatan pula dengan 25 Desember 2016, hari raya Natal. Terlihat beberapa keluarga sedang bersiap-siap akan pergi ke tempat wisata. Tapi itu mereka, bukan aku.
Aku dan sebagian kawanku yang tergabung menjadi relawan Obon Tabroni – Bambang Sumaryono sudah punya agenda sendiri untuk mengisi hari libur. Agenda hari libur kami adalah sosialisasi kepada warga setempat agar mereka memberikan suaranya kepada pasangan independen nomor urut 3 dalam Pilkada Kabupaten Bekasi.


Pukul delapan pagi, kami sudah berkumpul di rumah kawan kami bang Wagiyanto. Di rumah kawan kami ini sudah ada beberapa orang relawan yang menunggu lengkap dengan alat peraga kampanye.
Hari ini kami akan kembali bergerak keliling perumahan sekitar. Kali ini adalah perumahan Bumi Cikarang Asri dan Griya Ciantra. Memang jumlah kami tidak sebanyak hari sabtu kemaren. Aku bersama 11 orang relawan obama mengenakan kaos dengan warna khas pasangan independen nomor urut 3, oranye.
Sambil menghabiskan kopi dan beberapa batang rokok kami berbicara mengenai teknis pelaksanaan sosialisasi. Bang Mudrik selaku ketua team relawan hari ini memberikan kata-kata penyemangat.
“Waktu kita tinggal sedikit, tinggal sebulan lagi pilkada kabupaten Bekasi akan di laksanakan. Kita harus bergerak kencang untuk terus sosialisasi kepada warga setempat. Meskipun hari ini adalah hari libur, kita tidak boleh berleha-leha di rumah atau liburan. Kita akan terus tancap gas mengajak warga ikut mencoblos nomor 3 untuk mewujudkan bekasi baik dan benar, kata beliau dengan nada agak tinggi,” katanya.
Setelah selesai berdo’a, kami lekas berangkat ke tempat sosialisasi. Meskipun cuaca terik karena sudah beberapa hari terakhir tidak turun hujan, kami tetap semangat bersosialisasi kepada warga. Ada yang dor to dor menemui warga, berbicara dari hati ke hati sambil membagikan kalender bergambar Obon Bambang, ada juga yang menempel stiker maupun poster di tempat-tempat trategis. Melihat kawan kawanku begitu semangat akupun juga semakin semangat untuk terus bergerak.
Rasa capek dan lelah tidak begitu kami rasakan. Bagi kami menjadi relawan Obon adalah cara kami untuk berjuang bersama untuk perubahan kabupaten Bekasi.
Tidak hanya di sini, karena di hari yang sama relawan obbama yang tersebar di 23 kecamatan di kabupaten Bekasi juga melakukan hal serupa. Bahkan setiap aku buka beranda facebook ku beberapa minggu terakhir, penuh dengan foto relawan obama yang juga bergerak keliling kampung-kampung dan perumahan untuk sosialisasi kepada warga setempat.
Dalam hati aku berfikir, memang tidak mudah mewujudkan perubahan di kabupaten bekasi. Tapi bersama Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono kami yakin Bekasi baik dan benar bisa terwujud. Apalagi gerakan relawan obama yang tersebar di pelosok kabupaten bekasi mempunyai jiwa dan semangat yang sama, yaitu semangat perubahan Bekasi.
Tidak salah jika aku menyebut gerakan mereka adalah semangat perubahan untuk Bekasi. Dengan memulai hal hal kecil seperti yang dilakukan relawan obama maka Bekasi sehat, berkarakter, dan berkreasi dengan pemerintahan yang bersih dan berkeadilan bisa terwujud bersama Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono.
Tanggal 15 Februari 2017 adalah hari pelaksanaan pilkada Bekasi yang akan menjadi masa penentuan bagi kehidupan warga Kabupaten Bekasi, untuk 5 tahun yang akan datang. Jangan mau di bodoh-bodohi lagi dengan money politik. (*)
Penulis: Darmadi