" Politik
itu kejam bagi orang-orang atau kelompok-kelompok yang tak mengerti
(sehingga tak mewujudkan) bahwa tujuan politik adalah indah,
membahagiakan manusia. Itu lah mengapa kita harus belajar politik (dan
menyebarkannya pada yang lain) dan memberi contoh berpolitik dengan
benar, dengan indah"
Bila buruh tidak paham politik dan tidak berpolitik, maka buruh akan
dipermainkan oleh politik. Bila ilmu politik dan politik semakin disembunyikan
dari dunia kehidupan
buruh maka semakin bodoh politik lah kaum buruh dan akan semakin mudah
lah kaum buruh dibodohi. buruh sudah dibuat bodoh (secara politik)
selama puluhan tahun oleh pemerintah Suharto, itulah mengapa kaum buruh
sekarang hanya menerima keputusan politik elit dan mudah dipecah belah.
Dan sekarang kaum buruh akan dibuat buta politik lagi, jangan sampai.Jangan
pikir bila tidak berpolitik maka kaum buruh akan sejahtera. Masa lalu dan
sekarang, yang membuat kaum buruh sengsara hanya dapat dipahami bila
buruh belajar politik Belajar lah.
Salah satu pengertian politik adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan kekuasaan. Apakah UU Ketenagakerjaan (yang merugikan
atau menguntungkan kaum buruh) bukan produk politik?
Apakah UMK/ UMSK bukan produk politi?
Apakah kesejahteraan rakyat bukan produk politik?
Apakah dibungkamnya rakyat (termasuk kaum buruh) bukan produk politik?
Apakah UU SJSN/BPJS yang mempengaruhi kesejahteraan buruh bukan produk politik? Membiarkan kaum buruh bodoh politik adalah keji, tidak Islami.
Justru agar ada kedewasaan, maka buruh harus belajar politik dan berpolitik.
Yang pasti: bila tidak belajar politik, maka buruh akan bodoh politik,
itu logika sederhana; dan bila buruh tidak berpolitik (apalagi tidak belajar politik) maka buruh akan jadi permainan politik, akan jadi korban keputusan-keputusan politik yang
menyengsarakan buruh, akan dibodohi secara politik, seperti sekarang ini.
Dan buruh menjadi tabu politik karena memang direkayasa seperti itu agar tidak merongrong pengusaha yang rakust dan pemerintah yang korup dan keji. Juga karena kepercayaan terhadap politisi bejat dan korup semakin menurun sehingga merembet menjadi tabu politik.
Saatnya kita mengembalikan kepercayaan buruh pada politik karena dengan belajar politik dan berpolitik maka akan banyak keuntungan bagi buruh.
Note : diambil dari postingan Danial Indra Kusuma/ Aktifis Buruh.
like..
ReplyDelete